Wednesday, August 28, 2024

 Studi Kasus Bullying & Cyberbullying 

Artikel 1

Prancis Berduka Usai Bocah 13 Tahun Korban Bullying Homofobik Bunuh Diri

Anak laki-laki berusia 13 tahun, Lucas, tewas bunuh diri akibat menjadi sasaran bullying di sekolahnya di kota Golbey, wilayah VosgesPada akhir pekan lalu, Lucas mengambil nyawanya sendiri di wilayah timur Prancis. Jaksa telah membuka penyelidikan atas pelecehan terhadap anak di bawah umur terkait kasus Lucas. Jaksa Frederic Nahon melaporkan sejumlah temannya memberikan kesaksian. Kepada penyelidik, mereka mengaku korban menghadapi intimidasi dari para murid di sekolah menengah Louis Armand. Selama beberapa bulan terakhir, Lucas menjadi target perundungan lantaran merupakan seorang homoseksual atau gay. Otoritas pendidikan setempat mengatakan, Lucas menghadapi 'ejekan' di sekolahnya sejak akhir liburan pada September 2022. Keluarga korban belum mengajukan tuntutan pidana. Namun, Kementerian Pendidikan Prancis sudah mendapatkan laporan terkait. "Saya memikirkan semua murid seperti dia yang diintimidasi. Keputusasaan mereka adalah dasar tekad saya untuk mencegah segala bentuk intimidasi," cuit Menteri Pendidikan Prancis, Pap Ndiaye. Pernyataan simpatik turut datang dari Menteri Transportasi Prancis, Clement Beaune. Dia juga mengungkap identitas seksualnya saat menjabat sebagai Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis pada 2020. Pengacara yang mewakili keluarga Lucas, Catherine Faivre, mengabarkan mereka berniat memakamkan korban dengan damai sebelum mempertimbangkan untuk mengajukan pengaduan. Pemakaman akan berlangsung di Kota Epinal pada Sabtu (14/1). Badan amal anti-diskriminasi, Stop Homophobia, mengatakan orang tuanya meminta pelayat untuk membawa tanda solidaritas LGBTQ.

Pandangan pribadi terhadap kasus 

Jangan menormalisasikan tentang kasus bullying yang bisa terjadi pada anak anak usia dini, remaja, maupun dewasa yang dapat menyebabkan banyak korban yang depresi terhadap apa yang dirasakan dan kerusakan mental dalam diri bahkan bisa kehilangan nyawa. Dan stop menormalisasikan tentang LGBTQ. Sebaiknya warga setempat bisa melaporkan hal tersebut terhadap pihak yang berwenang seperti Pemerintah agar ditinjak lanjuti, dan kasus kasus seperti itu tidak lagi terjadi.

Sumber artikel:

https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparannews/prancis-berduka-usai-bocah-13-tahun-korban-bullying-homofobik-bunuh-diri-1zd9Famb8Os

Artikel 2

Megan Meier Tewas Bunuh Diri Setelah Menjadi Korban Cyberbullying

Megan Meier lahir pada November 1992 di Missouri, Amerika Serikat. Ia tewas bunuh diri, setelah menjadi korban cyberbullying. Suatu hari, Megan menerima pesan di MySpace dari seorang anak laki-laki berusia 16 tahun bernama Josh Evans. Megan, yang kerap jadi korban bully di sekolah, jadi semakin akrab dengan Evans meski keduanya belum pernah bertemu secara langsung. Dari pertemanan dunia maya dengan Evans, Megan merasa seperti 'hidup' kembali. Namun keadaan berubah ketika Evans tanpa sebab mengirim sebuah pesan, yang memicu Megan untuk mengakhiri hidupnya. "Aku tak tahu apakah masih ingin berteman denganmu lagi, karena aku mendengar sikap burukmu dengan teman-temanmu," tulis pesan Evans. "Semua orang di O'Fallon (kampung halamannya) tahu siapa kamu. Kamu adalah orang jahat dan semua orang membencimu. Hiduplah dalam kesengsaraan. Dunia ini jauh lebih baik tanpamu," lanjutnya seperti dikutip dari Medium. Hanya berselang 20 menit setelah menerima pesan itu, orang tuanya menemukan Megan gantung diri menggunakan ikat pinggang di kamarnya. Ia meninggal dunia keesokan harinya setelah mengalami masalah pernapasan. Belakangan diketahui Josh Evans ternyata fiktif. Evan palsu sengaja dibuat oleh tiga orang perempuan: Lori Drew, Sarah Drew, dan Ashley Grills, untuk merundung Megan. Mirisnya, ketiga orang ini adalah tetangga yang rumahnya tak jauh dari rumah Megan.

Pendapat pribadi terhadap kasus

Setiap orang harus belajar tentang sikap yang baik, bukan untuk menyudutkan seseorang atau sekelompok orang dan membuat mereka menjadi seorang yang depresi secara mental maupun fisik dengan setiap kata kata yang dikeluarkan melalui mulut untuk orang tersebut.

Sumber artikel : 

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230315110648-113-925280/4-kasus-bullying-di-dunia-yang-viral-dan-berakhir-tragis-bagi-korban/1


Tugas Informatika 

Mayumy Lea Igirisa 

IX C/SMPN 1 Sangatta Utara 



  Studi Kasus Bullying & Cyberbullying   Artikel 1 Prancis Berduka Usai Bocah 13 Tahun Korban Bullying Homofobik Bunuh Diri Anak laki-la...